ITS Bangun Instalasi Pengolahan Air Minum di Balikpapan

ITS Bangun Instalasi Pengolahan Air Minum di Balikpapan

Dilansir dari laman resminya, Pondok Pesantren Hidayatullah di Balikpapan merupakan pusat dari Pondok Pesantren Hidayatullah yang tersebar di Indonesia. Sebagai pusat dari Pondok Pesantren Hidayatullah di Indonesia, pesantren ini memiliki jumlah santri yang sangat banyak. Untuk memenuhi kebutuhan air minum, selama ini pondok pesantren tersebut menggunakan air isi ulang yang diproduksi sendiri, namun masih dalam jumlah yang sedikit.

Bekerja sama dengan Institut Teknologi Kalimantan, ITS merencanakan dan mengaplikasikan instalasi pengolahan air minum dengan memanfaatkan air danau yang berada di kawasan Pondok Pesantren tersebut. Ketua tim, Prof Ir Wahyono Hadi MSc PhD menyampaikan bahwa instalasi pengolahan air minum ini berkapasitas 1,2 liter per detik. “Kapasitas ini diperkirakan mampu melayani kebutuhan air bersih dan air minum untuk seribu orang,” tuturnya.

Adapun teknologi yang digunakan terdiri dari unit pengadukan cepat, pengadukan lambat, pengendapan, filtrasi pasir silika, membran ultrafiltrasi, sinar ultraviolet (UV) dan ozon. Wahyono “Alat ini tidak memicu timbulnya zat penyebab kanker meskipun melibatkan sinar ultraviolet dalam proses pengolahannya,” ujar Kepala Laboratorium Pemulihan Air Departemen Teknik Lingkungan ITS ini.

Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD ketika memberikan sambutannya

Wahyono menjelaskan, sebelumnya air danau tersebut memiliki warna hijau akibat alga yang tumbuh subur di dalamnya. Keberadaan alga ini sendiri dipicu oleh pembuangan limbah domestik, sisa pakan ikan, dan paparan sinar matahari yang cukup banyak. Dengan menggunakan teknologi ini, air yang berwarna hijau akibat alga dalam jumlah yang banyak dapat disulap menjadi bening dan aman untuk langsung diminum.

Dalam peresmian ini, Dirjen Penguatan Inovasi Dr Jumain Appe MSi, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD, serta Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr Ir Hetifah Sjaifudian MPP yang sekaligus tokoh masyarakat Kalimantan Timur berkesempatan untuk meminum air hasil olahan ini. Ketiganya berpendapat bahwa air hasil olahan ini tidak berbau, lebih bening, dan lebih segar dibandingkan dengan air minum dalam kemasan.

Hetifah menambahkan, olahan air yang memiliki kualitas sangat baik ini tentunya dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis bagi pengelola Pondok Pesantren Hidayatullah, baik sebagai air isi ulang maupun air minum dalam kemasan. Hal ini selaras dengan arahan dari Dirjen Penguatan Inovasi, Jumain, yang menyebutkan bahwa program inovasi dan teknologi yang dicanangkan pemerintah harus berujung pada kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Joni berharap keberadaan teknologi ini mampu menjadi pemasukan tambahan bagi Pondok Pesantren Hidayatullah yang salah satunya dapat digunakan sebagai sumber beasiswa bagi calon santri yang mendaftar di Pondok Pesantren ini. “Dengan demikian adanya instalasi pengolahan air minum yang dibangun ITS selain memberikan dampak ekonomi, juga berpotensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Balikpapan,” ujar Guru Besar Departemen Teknik Lingkungan ITS ini.

Sumber: ITS News